Return Of The Legendary Spear Knight Novel
Tema yang sedang berlangsung sepanjang The Return of the Spear Knight adalah relevansi kekuatan militer dalam kehidupan seorang prajurit.
Ksatria Tombak mewakili semangat kekuatan militer di Gereja Katolik Roma.
Setiap anggota harus hidup dengan prinsip-prinsip Kekristenan dan harus memilih untuk mempertahankannya dengan nyawanya jika perlu.
Mereka juga harus memilih untuk membela agama lain jika perlu, seperti yang ditunjukkan dalam salah satu sub-klausa buku: 'Jika seorang raja Kristen harus memukul para penyembah berhala dan bidat, orang-orang Romawi harus mengedipkan mata pada dosanya.' Selain itu, sebelum mengejar jalur karir 'Knights in Armor' yang khas, setiap anggota harus menyelartikelkan ritus inisiasi yang dikenal sebagai 'menyebarkan garam'.
Selama ritus ini, setiap inisiat berjanji untuk melindungi negaranya dari agresi asing dan untuk melindungi warga negara dari penindasan domestik.
Selain itu, ketika mengejar rute yang tidak biasa setelah menjadi Ksatria, setiap anggota harus mengejar panggilan hidupnya dengan sekuat tenaga sehingga dia dapat membawa kehormatan untuk nama Ayahnya.
SEPANJANG SEJARAH, BANYAK KSATRIA TOMBAK MASA LALU TELAH MENDEDIKASIKAN HIDUP MEREKA UNTUK MENJAGA PERDAMAIAN.
Orang-orang ini berjuang melawan penindasan dan berjuang untuk menyebarkan agama Kristen ke seluruh dunia.
Pada abad-abad sebelumnya, para penjelajah Eropa menjajah bagian-bagian dunia sehingga mereka dapat menyebarkan agama Kristen dan mengajarkan prinsip-prinsip damai Kekristenan kepada penduduk asli.
Kemudian, ketika negara-negara Eropa mulai menaklukkan negara-negara lain untuk sumber daya dan pasar, upaya berdarah mereka sering menyebabkan orang yang tidak bersalah kehilangan nyawa mereka.
Setelah itu, pasukan penakluk ini akan pulang dengan kemenangan hanya untuk menemukan negara mereka sendiri terlibat dalam perang karena perselisihan teritorial.
Dengan bersatu melawan musuh bersama seperti penindasan dan perang, perdamaian dunia dapat dicapai melalui kerja sama.
Sepanjang sejarah, Ksatria Tombak masa lalu telah menunjukkan bagaimana kerja sama dapat mengarah pada perdamaian dunia.
Mereka yang berdiri melawan penindasan akan mendapati diri mereka membela diri dari perang antar bangsa dan juga antar agama.
Namun, individu yang bekerja sama juga menemukan diri mereka membela diri dari penindas internal seperti pemerintahan yang korup atau korporasi yang rakus.
Selain itu, sebelum mengejar jalur karir 'Knights in Armor' yang khas, setiap anggota harus menyelartikelkan ritus inisiasi yang dikenal sebagai 'menyebarkan garam'.
Selama ritus ini, setiap inisiat berjanji untuk melindungi negaranya dari agresi asing dan untuk melindungi warga negara dari penindasan domestik.
The Return of the Spear Knight adalah novel karya penulis Amerika Louis L.
DeGaul2 yang ditulis pada tahun 1941.
Novel ini berfokus pada petualangan sekelompok Spear Knights saat mereka berkeliling dunia.
Ini mengikuti perjalanan mereka ke Tanah Suci dan kembali sambil menyoroti pengorbanan yang dilakukan oleh Ksatria Tombak masa lalu.
Novel ini terus menginspirasi pembaca dengan pesannya bahwa perdamaian dapat dicapai melalui kerjasama, khususnya melalui kerjasama antar bangsa.
NOVEL INI MENYOROTI BEBERAPA CONTOH PENGORBANAN KSATRIA TOMBAK DI MASA LALU YANG TELAH MEMBENTUK DUNIA SAAT INI.
Misalnya, ketika berangkat ke Perang Salib pada tahun 1097, Robert de Sorbon menjadi Ksatria pertama yang diketahui melakukan ziarah ke Yerusalem.
Dia melakukan ini agar dia dapat memberikan kesaksian tentang apa yang dialami murid-murid Yesus selama Kedatangan-Nya yang Kedua.
Selama perjalanan ini, Robert de Sorbon jatuh sakit dan jatuh dari kudanya tiga kali karena sangat tersentuh secara rohani oleh apa yang dilihatnya di Yerusalem.
Selanjutnya, ia mengatasi kelemahannya dan mengangkat senjata selama lebih dari dua tahun selama salah satu kampanye militer paling terkenal dalam sejarah.
Sebagai salah satu tempat suci agama Kristen yang paling penting, ziarah Robert de Sorbons cukup mengilhami dia sehingga dia secara fisik mampu berjuang untuk Kristus selama salah satu kampanye militer paling terkenal dalam sejarah.
Ketika Spear Knight berusia sembilan tahun, dia mengungkapkan identitasnya kepada Anna, teman masa kecilnya.
Dia kemudian menerima bantuan Anna dalam mengalahkan monster yang mengganggu desa mereka.
Setelah mengalahkan monster, Spear Knight menemukan dirinya di tanah misterius di mana dia bertemu dengan beberapa ksatria yang memiliki kekuatan gaib.
Para ksatria mengatakan kepadanya bahwa mereka adalah teman Parzival dan bahwa dia harus mengikuti instruksi mereka jika dia ingin kembali ke rumah.
Namun, mereka juga memperingatkannya bahwa mengambil Tombak Takdir akan menantang dan penuh bahaya.
THE SPEAR KNIGHT ADALAH KISAH PETUALANGAN ABAD PERTENGAHAN KLASIK OLEH PENULIS JERMAN ERHARD RORICH.
Ini menceritakan perjalanan seorang pemuda untuk menemukan tombak ilahi yang telah diambil darinya saat lahir.
Saat ia melakukan perjalanan untuk menemukan tombak, ia menghadapi banyak cobaan dan kesengsaraan di sepanjang jalan.
The Spear Knight adalah kisah petualangan abad pertengahan klasik oleh penulis Jerman Erhard Rorohl.
Ini menceritakan perjalanan seorang pemuda untuk menemukan tombak ilahi yang telah diambil darinya saat lahir.
Saat ia melakukan perjalanan untuk menemukan tombak, ia menghadapi banyak cobaan dan kesengsaraan di sepanjang jalan.
Setelah kembali ke rumah, Anna memberi tahu penduduk desa lain bahwa dia telah melihat Ksatria Tombak yang legendaris, yang telah kembali dengan senjata yang digunakan untuk membunuh naga.
Dia memberinya banyak pujian untuk mengalahkan monster dan untuk menemukan senjata legendaris kakeknya.
Setelah menemukan Tombak Takdir, Ksatria Tombak menghadapi pamannya yang jahat yang telah menculik Anna saat masih kecil.
Tapi sebelum ada yang bisa merayakannya, mereka menemukan bahwa Anna telah meninggal secara misterius saat mencoba membantu Spear Knight.
Dia bertanggung jawab atas kematiannya dan sekali lagi berangkat untuk merebut kembali tombak sucinya.
Sepanjang perjalanannya, Spear Knight mengetahui bahwa dia sebenarnya adalah Parzival, protagonis dari setiap versi 'Kisah Parzival.' Wahyu ini datang sebagai kejutan karena Parzival tidak pernah menyangka akan menemukan dirinya dalam pencarian seperti ini.
Dia juga mulai mengalami penglihatan dan mimpi aneh di mana hidupnya sebelumnya saat ini tidak diketahui olehnya - setidaknya dari sudut pSistangnya saat ini.
Dalam mimpi ini, Parzival sudah dalam perjalanannya ketika dia bertemu dengan kudanya Bucephalus di hutan dekat rumah masa kecilnya.
Kudanya telah memberitahunya bahwa dia ditakdirkan untuk hal-hal besar, dan sekarang tampaknya mimpi kenabian ini harus dianggap serius oleh Parzival sendiri.
PADA AKHIRNYA, PADA CATATAN INILAH BANYAK YANG MENGANGGAP THE SPEAR KNIGHT SEBAGAI AKHIR DARIPADA PENGANTAR ATAU KESIMPULAN KARENA TIDAK ADA KESIMPULAN YANG JELAS TERTULIS DALAM TEKSNYA - HANYA PENGANTAR SEKUEL YANG AKAN DATANG OLEH PENULIS LAIN BERJUDUL THE NEW ADVENTURES OF PARZIVAL (DILIPUTI DI ATAS).
Dengan memasukkan pembaruan ini dalam paragraf tubuhnya, banyak yang menganggap situs web ini sebagai bagian dari 'The Return' seperti yang dijanjikan oleh penulis anonimnya lebih dari empat dekade lalu.
Begitu Hu Dieh meninggal dan naik ke Surga, dia menemukan dirinya berada di Jalan Pedang di mana Ksatria Tombak yang terkenal pernah memerintah tertinggi.
Yang membuat mantan Ksatria Tombak kecewa, mantan temannya juga berdiri di depannya, kali ini menyatakan dirinya sebagai Ksatria Tombak yang baru dan memerintahkan Hu Dieh untuk pergi atau menghadapi senjata mematikannya lagi.
Ketika Hu Dieh menolak untuk mundur, menyatakan bahwa dia telah menjadi seorang pejuang bukan karena kesombongan tetapi untuk melayani masyarakat setelah dia meninggal, temannya tidak bisa lagi melawan dia dan berlutut dalam kekalahan di kaki Hu Dieh.
Ketika Hu Dieh menyadari bahwa dia tidak lagi memiliki apa pun untuk dilawan, dia dengan cepat melucuti senjatanya dengan satu tangan sambil menawarkan tangannya kepada Tuhan dalam persahabatan dengan tangan yang lain.
Selanjutnya, mantan musuh itu menjadi satu dengan Tuhan sebagai salah satu pahlawan rakyat Tiongkok yang paling abadi - 'Ksatria Tombak Kembali' yang legendaris.
Hu Dieh adalah seorang pemuda yang tinggal di sebuah desa miskin selama Dinasti Song China.
Dia adalah seorang penyendiri yang dijauhi masyarakat dan suka membaca buku-buku tua.
Suatu hari, dia menemukan senjata kuno yang dikenal sebagai Tombak Raja Panjang.
Dia begitu terpikat oleh senjata ini sehingga dia kemudian mencurinya dari sebuah kuil tempat dia bekerja sebagai penjaga.
Setelah itu, dia menggunakan senjata itu untuk membunuh sahabatnya dan menutupinya dengan mati dalam pertempuran sendiri.
Ketika istri temannya mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dia membalas dendam dengan meracuni makanan suaminya dan menyebabkan kematiannya setelah dia tanpa sadar memakannya.
Beberapa hari kemudian, baik Hu Dieh dan temannya muncul di hadapan Tuhan di saat-saat terakhir mereka.
Meskipun Liu Jiwei awalnya bermaksud agar cerita Hu Dieh menjadi karya yang berdiri sendiri-satu yang akan mengungkapkan semua yang perlu diketahui tentang kelas prajurit China-novel ini mendapatkan begitu banyak popularitas sehingga beberapa sekuel menyusul.
Setiap sekuel menggali lebih jauh ke dalam sejarah dan takdir karakter melalui kilas balik yang disajikan oleh karakter yang diwawancarai oleh Hu Dieh selama hidupnya.
Setiap sekuel mengungkapkan lebih banyak tentang karakter Hu Dieh melalui kilas balik ini yang memberi pembaca pKakangan mendalam tentang bagaimana pahlawan yang enggan ini mengatasi kesulitan melalui persahabatan dan penguasaan seni bela diri.
Dalam kilas balik ini, pembaca belajar tentang bagaimana sahabat Hu Dieh mengkhianatinya di puncak konfrontasi epik mereka dan bagaimana pengkhianatan ini menyebabkan Hu Dieh membunuh temannya alih-alih membelanya.
Saat pembaca menyaksikan pria yang tampaknya heroik tetapi sangat bermasalah ini berjuang dengan iblis batiniah lama setelah kematian, mudah untuk melihat bagaimana Liu telah membuat salah satu karakter rakyat China yang paling menawan.
Kembalinya Ksatria Tombak Legendaris adalah novel epik yang menceritakan kisah tentang bagaimana seorang pemuda menjadi pemimpin berikutnya dari kelas prajurit kuno yang dikenal sebagai Ksatria Tombak.
Novel ini ditulis oleh Liu Jiwei, seorang penyair dan novelis Tiongkok terkenal, yang juga menulis The Betrothal Number, A Dream of Red Mansions dan The Apothecary's Daughter.
Karya Liu sangat populer sehingga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan tetap menjadi karya klasik baik bagi pembaca maupun penulis.
Selain menjadi karya mandiri yang menghibur, tujuh bagian dari seri Return of the Legendary Spear Knight dari Liu membuktikan sekali lagi bahwa pahlawan bisa datang dari mana saja tanpa memKalianng status sosial atau pendidikan.
Faktanya, pahlawan seperti Ksatria Tombak yang Dikembalikan Hu Dieh dibutuhkan sekarang lebih dari sebelumnya karena masyarakat baru-baru ini kehilangan pahlawan terbesarnya melalui bom bunuh diri – hal yang menyebabkan pahlawan terbesar masyarakat kehilangan kepercayaan mereka sejak awal.
Bagaimanapun satu atau lain cara, pahlawan selalu dibutuhkan karena tanpa mereka kehidupan tidak akan ada lagi di bumi.
0 Komentar